Kisah KKN 56 UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Kelompok 70 Bersama Yayasan Aliqa, Menerangi desa Plumbungan dengan Cahaya Al-Qur’an. Di bawah langit Desa Plumbungan yang sejuk dan damai, semangat kebersamaan dan pengabdian tumbuh dari hati para mahasiswa KKN Kelompok 70. Di tengah berbagai program yang dijalankan, satu kegiatan terasa begitu menyentuh dengan sebuah program yang bukan hanya meninggalkan jejak fisik, tetapi juga menyala dalam hati: Wakaf Al-Qur’an bersama Yayasan Aliqa.
Berbekal niat tulus untuk mendukung syiar Islam di desa tempat mereka mengabdi, para mahasiswa memulai langkahnya. Dengan menggandeng Yayasan Aliqa, mereka ingin mewujudkan sesuatu yang sederhana tapi bermakna besar: menghadirkan mushaf Al-Qur’an baru bagi masjid-masjid yang tersebar di tiga dusun Desa Plumbungan. Hari itu, suasana masjid terasa berbeda. Wajah-wajah takmir yang sumringah menyambut kedatangan para mahasiswa KKN yang membawa amanah mulia — mushaf Al-Qur’an yang siap diwakafkan. Satu per satu, wakaf diserahkan dengan penuh khidmat dan haru, menyentuh hati para pengurus masjid yang selama ini mendambakan hadirnya Al-Qur’an baru untuk menemani kegiatan tadarus, kajian, dan belajar mengaji anak-anak desa.
Takmir Masjid Dusun 1, Dusun 2, dan Dusun 3 menerima langsung mushaf yang diwakafkan. Bagi mereka, ini bukan sekadar buku suci, tapi lentera bagi ruh masjid. Sebuah cahaya yang akan terus hidup dalam setiap lantunan ayat suci yang dibaca, dalam setiap sujud penuh harap, dan dalam setiap doa yang diaminkan bersama. Program ini bukan hanya bentuk sedekah, melainkan pengikat ukhuwah antara mahasiswa dan masyarakat. Harapannya, setiap lembar Al-Qur’an yang dibaca menjadi aliran pahala yang tak putus, amal jariyah bagi seluruh pihak yang terlibat.
Bagi KKN Kelompok 70, program ini menjadi pengingat bahwa pengabdian kepada masyarakat tak hanya dilakukan dengan tenaga dan pikiran, tapi juga melalui ketulusan hati. Di balik setiap mushaf yang diberikan, ada semangat untuk menghidupkan masjid sebagai pusat peradaban umat, sekaligus ruang pembinaan generasi yang berakhlak Qur’ani. Kini, mushaf-mushaf itu telah berada di rak masjid. Dibuang jauh dari debu, didekap hangat oleh para penghafal kalam-Nya. Cahaya itu telah hadir, menuntun dan menerangi. Dan semoga, dari Desa Plumbungan, sinarnya menjalar hingga ke penjuru negeri.